Daftar
Isi
Daftar isi ……………………………………………………………………… i
BAB I
Pendahuluan…………………………………………………………...
ii
A.
Latar Belakang………………………………………………………... ii
B.
Rumusan masalah……………………………………………………... ii
C.
Tujuan…………………………………………………………………. ii
BAB II
Pembahasan………………………………………………………….. 1
A.
Pengertian Bermain dan
Bernyanyi…………………………………... 1
B.
Permainan Lompat Tali
Merdeka…………………………………….. 3
C.
Nilai Budaya Permainan Lompat Tali
Merdeka……………………… 3
D.
Manfaat Permainan Lompat Tali
Merdeka…………………………… 4
BAB III Bentuk Action
Guru………………………………………………... 6
A.
Action Guru atau Tindakan
Guru……………………………………. 6
Pemain………………………………………………………………… 6
Tempat
Permainan…………………………………………………….. 7
Peralatan
yang Dibutuhkan……………………………………………. 7
Aturan
Permainan……………………………………………………… 7
Proses
Permainan……………………………………………………… 9
BAB IV
Kesimpulan………………………………………………………….. 11
Daftar Pustaka………………………………………………………………… 12
BAB
I
Pendahuluan
A.
LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat membuat perubahan yang mendasar pada permainan anak
– anak. Menurut pengamatan yang saya amati di Jember pada saat ini banyak anak
– anak yang sudah tidak memainkan permainan tradisional lagi, misalnya
permainan lompat tali, petak umpet, dakon, gobak sodor, enggrang dan lain
sebagainya. Akibatnya permainan – permainan tersebut tidak dikenal lagi.
Padahal permainan tersebut memiliki nilai perkembangan dan pertumbuhan yang
sangat tinggi, oleh karena itu saya mencoba mengkombinasikan permainan lompat
tali dengan nyanyian sehingga menjadi permainan yang menarik dan tidak
membosankan.
Permainan lompat tali
dan nyanyian memadukan antara gerakan motorik kasar dan bahasa anak. Selain itu
permainan ini akan menciptakan rasa senang, gembira, dan kekompakan antar
teman. Dan harapan dalam permainan ini anak dapat tumbuh kembang menjadi anak
yang sehat, cerdas dan kuat.
B.
RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah
sebagai berikut :
1.
Apa nama permainan yang akan dimainkan?
2.
Nilai
budaya apa yang terkandung dalam permainan ini?
3.
Apa
manfaat dari permainan ini?
4.
Berapa
orang peserta dalam permainan tersebut?
5.
Bahan
dan perlengkapan apa yang dibutuhkan?
6.
Bagaimana tata cara permainan tersebut?
7.
Apa saja
peraturan dalam bermain
8.
Bagaimana skema permainannya?
C.
TUJUAN
Tujuan kajian
ini adalah untuk mengangkat kembali dan mencintai permainan tradisonal.
BAB
II
Teori
A. Pengertian Bermain dan Bernyanyi
Menurut Miller, setiap
anak memiliki insting untuk bermain, yaitu kebutuhan untuk berkreativitas dalam
pola tertentu yang sangat membantu proses tumbuh kembang anak. Bermain bagi
anak merupakan sarana untuk belajar, dimana belajar dan bermain merupakan satu
kesatuan proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupan anak.
Sebagaimana juga
disebutkan oleh Frank, bahwa bermain adalah cara terbaik bagi anak untuk
mempelajari sesuatu yang baru, karena mereka hampir tidak menemukan cara lain
untuk melakukannya.
Melalui bermain, anak
dapat mengorganisir berbagai pengalaman dan kemampuan gagasan – gagasan anak.
Konsep ini sesuai dengan pendapat psikolog Jean Piaget penemu teori
pengembangan kognitif, bahwa melalui aktifitas bermain ini anak akan mencoba
memadukan pengetahuannya mengenai sesuatu hal dengan kenyataan yang dijumpai di
sekelilingnya.
Bermain adalah semua
kegiatan yang menimbulkan suasana menyenangkan disukai anak dilakukan secara
spontan tanpa ada paksaan dan mendatangkan rasa gembira apapun kegiatan itu. Bermain
merupakan kegiatan utama anak sehari hari, aktivitas ini membutuhkan peralatan
yang kita sebut dengan mainan. Mainan untuk anak – anak sangat beragam dari
mainan yang sangat sederhana hingga yang termahal. Mainan sederhana identik
dengan permainan tradisional, misalnya gobak sodor, dakon, lompat tali dan
sebagainya. Namun dengan seiring berubahnya jaman permainan sederhana ini mulai
punah, hampir tidak pernah lagi kita jumpai anak – anak kecil sekarang yang
bermain.
Pada zaman sekarang
permainan anak sudah didukung oleh kecanggihan teknologi atau disebut permainan
modern, misalnya play station, mobil tamiya, boneka Barbie dan sebagainya. Adapun
dampak positif dan negatif permainan tradisional dan permainan modern adalah
Permainan tradisional, dampak positifnya :
· Tidak
memerlukan biaya yang mahal
· Kerja
sama antar anak yang kuat
· Meningkatkan
kekompakan pada anak
· Tanpa
memilih teman yang kaya atau miskin
Dampak negatifnya :
· Orang
tua sulit mengawasi anak
· Anak
lebih kotor
Permainan modern dampak positifnya :
· Orang
tua mudah mengawasi anak
· Anak
lebih bersih
Dampak negatifnya :
· Memerlukan
biaya yang lebih banyak
· Bermain
secara individual
· Kerjasamanya
kurang, lebih ke ego dan gengsi
· Tidak
mengenal waktu
Menurut Jamalus (1988 :
46) kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara
secara beraturan dan berirama baik diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa
iringan musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan
teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik
tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi
mereka, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi
juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Karena kegiatan bermain
dan bernyanyi adalah kegiatan yang sama – sama menyenangkan bagi anak, maka
saya mencoba mengkombinasikan permainan tradisional dengan nyanyian. Dengan
harapan supaya permainan tradisional yang banyak nilai – nilai positifnya itu
dapat terangkat kembali dan disukai anak. Adapun salah satu permainan tradisional
adalah lompat tali merdeka.
B. Permainan Lompat Tali Merdeka
Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi tentunya,
karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia
meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini biasanya identik
dengan kaum perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut
bermain.
Salah satu nama permainan ini yaitu
permainan Tali Merdeka yang di kenal oleh masyarakat di Provinsi Riau. Di
daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah
permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah
melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan
tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada
lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan
oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara. Kepalan
tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika
mengucapkan kata “merdeka”.
Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda.
Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda.
C.
Nilai Budaya Permainan Lompat Tali
Merdeka
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung
nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras
tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan
berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari
usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan lompatan yang
akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat
dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka.
Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat
curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang
telah ditetapkan dalam permainan.
D. Manfaat
Permainan Lompat Tali Merdeka
Ternyata bermain lompat
tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak – anak diantaranya sebagai
berikut :
1. Motorik Kasar
Main lompat tali
merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih
terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini
memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama- lama, bila sering dilakukan, anak
dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan
berisi, kuat serta terlatih. Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat
anak – anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak.
Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada anak.
2.Emosi
Untuk melakukan suatu lompatan
dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara
emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan
melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak – anak akan melepaskan
emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan bergerak.
3. Sosialisasi
Untuk
bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi
kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam
kelompok. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang
lainnya.
4. Intelektual
Saat
melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar
lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan.
Misalnya anak harus
mengulang sampai 3 kali, apabila gagal dalam melompat. Kalau mesih 3 kali gagal
maka ia harus gantian menjadi pemegang tali.
5. Moral
5. Moral
Dalam permainan tradisional mengenal
konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para
pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap
permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan
masing – masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego dari
anak – anak
BAB
III
Action
Guru
A.
Action
Guru atau Tindakan Guru
Dalam
rangka melestarikan permainan tradisional misalnya permainan lompat tali yang
sekarang hampir punah. Maka kita sebagai calon guru hendaknya menggali kembali
agar permainan tersebut dapat digemari oleh anak – anak yaitu dengan cara :
1.
Mengajarkan kembali permainan
tradisional yang dapat dimasukkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
2.
Guru dapat terjun langsung dalam sebuah
permainan dengan memberikan tata cara dalam bermain.
3.
Guru harus dapat memodifikasi permainan
lama menjadi baru. Sehingga anak lebih senang dan gembira, misalnya permainan
lompat tali di kombinasi dengan nyanyian.
B.
Pemain
Pemain tali merdeka ini
berjumlah 3-10 orang. Pemain dibagi dalam dua kelompok, yaitu pemegang karet
dan pelompat karet.
C. Tempat Permainan
Permainan ini tidak
membutuhkan tempat yang luas. Oleh karena itu, dapat dimainkan di mana saja dan
kapan saja, seperti: di halaman sekolah (pada waktu istirahat) dan di halaman
rumah.
D. Peralatan yang Dibutuhkan
Peralatan yang
digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang.
Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah
karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3--4 meter. Karet-karet
tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar
tradisional.
E. Aturan Permainan
Permainan tali merdeka tergolong sederhana karena hanya
melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati
tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah
dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut
harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal
dan menggantikan posisinya.
Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati,
yaitu:
ü Tali
berada pada batas lutut pemegang tali
Tali
berada sebatas di pinggang,
Sewaktu
melompat pemain tidak boleh
mengenai
tali karet
ü Posisi
tali berada di ketiak,
Pemain
boleh mengenai tali asal tidak terjerat
ü Posisi
tali sebatas telinga
ü Posisi
tali sebatas kepala
ü Posisi
tali satu jengkal dari kepala
ü Posisi
tali seacungan atau hasta
pemegang
tali, posisi ini adalah posisi \
tertinggi
dan disebut posisi Merdeka.
F.
Proses Permainan
Sebelum permainan dimulai anak membentuk
lingkaran sambil bernyanyi,
Hari ini bermain lagi
Bersama kita bermain lagi 3x
Hap – hap – hap (anak sudah siap
dilingkaran)
Untuk pemain yang akan
menjadi pemegang tali adalah 2 anak yaitu melakukan dengan cara, tangan
diluruskan dan ditekuk. Kemudian mengambil keputusan bersama panjang atau
pendek yang jadi. Sambil bernyanyi,
Panjang pendek 2x
Yang pendek jadi
Apabila
nyanyian yang pendek jadi, maka anak yang posisi tangannya ditekuk dinyatakan
kalah, dan yang tangannya lurus dinyatakan menang. Dan ini dilakukan berulang –
ulang hingga tersisa 2 anak yang akan menjadi pemenang tali.
Kedua
anak tersebut nantinya
akan melakukan suit, untuk menentukan siapa yang terlebih dahulu akan
menggantikan pemain yang gagal ketika melompat. Suit adalah adu ketangkasan
menggunakan jari-jemari tangan, khususnya ibu jari, jari telunjuk dan jari
kelingking. Ibu jari dilambangkan sebagai gajah, jari telunjuk sebagai manusia
dan jari kelingking sebagai semut. Apabila ibu jari beradu dengan jari telunjuk,
maka ibu jari akan menang, karena gajah akan menang jika bertarung dengan
seorang manusia. Namun apabila ibu jari beradu dengan jari kelingking, maka ibu
jari akan kalah, sebab semut dapat dengan mudah memasuki telinga gajah,
sehingga gajah akan kalah. Sedangkan apabila jari kelingking beradu dengan jari
telunjuk, maka jari kelingking akan kalah, sebab semut akan kalah dengan
manusia yang mempunyai banyak akal.
Setelah
semuanya siap, maka satu - persatu pemain akan melompati tali dengan berbagai
macam tahap ketinggian yang telah disebutkan di atas. Pada
ketinggian-ketinggian yang sebatas lutut dan pinggang, umumnya para pemain
dapat melompatinya, walaupun pada ketinggian tersebut tali tidak boleh
tersentuh tubuh pemain. Pada tahap ketinggian yang sebatas dada hingga satu
jengkal di atas kepala, mulai ada pemain yang merasa kesulitan untuk
melompatinya. Tahap yang paling sulit adalah ketika tali berada seacungan hasta
pemegangnya. Pada tahap ketinggian seperti ini, pada umumnya hanya
pemain-pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan atau sering bermain
tali merdeka saja yang dapat melompatinya. Agar mempermudah lompatan, pemain
juga boleh melakukan gerakan berputar menyamping, yang jika diamati akan nampak
seperti perputaran baling-baling.
Gerakan berputar pada umumnya dilakukan oleh anak laki-laki. Selain berputar, pemain juga boleh memegang dan menurunkan tali terlebih dahulu sebelum melompat. Cara ini biasanya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Pemain yang telah berhasil melompati tali yang setinggi acungan tangan, akan menunggu pemain lain selesai melompat. Dan, setelah seluruh pemain berhasil melompat, maka tali akan diturunkan kembali sebatas lutut. Begitu seterusnya, hingga pemain merasa lelah dan berhenti bermain.
Gerakan berputar pada umumnya dilakukan oleh anak laki-laki. Selain berputar, pemain juga boleh memegang dan menurunkan tali terlebih dahulu sebelum melompat. Cara ini biasanya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Pemain yang telah berhasil melompati tali yang setinggi acungan tangan, akan menunggu pemain lain selesai melompat. Dan, setelah seluruh pemain berhasil melompat, maka tali akan diturunkan kembali sebatas lutut. Begitu seterusnya, hingga pemain merasa lelah dan berhenti bermain.
BAB
IV
Kesimpulan
Unsur-unsur dalam permainan ini mengandung beberapa nilai
yang dapat diambil, diantaranya adalah :
1. Melatih kelenturan.
Dalam aktivitas permainan ini adalah
melatih kelenturan otot punggung. Melakukan gerak kayang melewati rentangan
tali karet.
2. Melatih koordinasi gerak.
Dalam gerakan dari awalan, tolakan dan
lompatan merupakan rangkaian yang terpola dalam permaianan ini.
3. Latih otot tungkai
Oleh bagian kaki yang dominan dalam
aktifitas lompatan ini. Setenggi tali karet yang dibentang dalam permaian ini.
4. Tumbuh kegembiraan.
Dengan rasa ceria bersama tumbuh tawa
canda dalam aktivitas bersama. Gembira adalah tujuan dalam permainan ini
sehingga akan mencerminkan kesenangan aktivitas ini.
Daftar
Pustaka
keren kak. makasih banget postnya ngebantu aku banget buat cari bahan tugas akhir. sukses buat kakak :)
BalasHapusGea
BalasHapus