Sabtu, 07 Desember 2013

Anak Ceria dengan Bermain Lompat Tali Karet Gelang



Daftar Isi
Daftar isi ………………………………………………………………………       i
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………...      ii
       A.    Latar Belakang………………………………………………………...      ii
       B.     Rumusan masalah……………………………………………………...     ii
      C.     Tujuan………………………………………………………………….     ii
BAB II Pembahasan…………………………………………………………..      1
      A.    Pengertian Bermain dan Bernyanyi…………………………………...      1
      B.     Permainan Lompat Tali Merdeka……………………………………..      3
      C.     Nilai Budaya Permainan Lompat Tali Merdeka………………………      3
      D.    Manfaat Permainan Lompat Tali Merdeka……………………………      4
BAB III Bentuk Action Guru………………………………………………...      6
      A.    Action Guru atau Tindakan Guru…………………………………….       6
Pemain…………………………………………………………………      6
Tempat Permainan……………………………………………………..     7
Peralatan yang Dibutuhkan…………………………………………….     7
Aturan Permainan………………………………………………………     7
Proses Permainan………………………………………………………     9
BAB IV Kesimpulan…………………………………………………………..    11
Daftar Pustaka…………………………………………………………………    12

BAB I
Pendahuluan
     A.    LATAR BELAKANG
Dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat membuat perubahan yang mendasar pada permainan anak – anak. Menurut pengamatan yang saya amati di Jember pada saat ini banyak anak – anak yang sudah tidak memainkan permainan tradisional lagi, misalnya permainan lompat tali, petak umpet, dakon, gobak sodor, enggrang dan lain sebagainya. Akibatnya permainan – permainan tersebut tidak dikenal lagi. Padahal permainan tersebut memiliki nilai perkembangan dan pertumbuhan yang sangat tinggi, oleh karena itu saya mencoba mengkombinasikan permainan lompat tali dengan nyanyian sehingga menjadi permainan yang menarik dan tidak membosankan.
Permainan lompat tali dan nyanyian memadukan antara gerakan motorik kasar dan bahasa anak. Selain itu permainan ini akan menciptakan rasa senang, gembira, dan kekompakan antar teman. Dan harapan dalam permainan ini anak dapat tumbuh kembang menjadi anak yang sehat, cerdas dan kuat.
     B.     RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
        1.      Apa nama permainan yang akan dimainkan?
        2.      Nilai budaya apa yang terkandung dalam permainan ini?
        3.      Apa manfaat dari permainan ini?
        4.      Berapa orang peserta dalam permainan tersebut?
        5.      Bahan dan perlengkapan apa yang dibutuhkan?
        6.      Bagaimana tata cara permainan tersebut?
        7.      Apa saja peraturan dalam bermain
        8.      Bagaimana skema permainannya?

     C.     TUJUAN
Tujuan kajian ini adalah untuk mengangkat kembali dan mencintai permainan tradisonal.

BAB II
Teori

     A.   Pengertian Bermain dan Bernyanyi
Menurut Miller, setiap anak memiliki insting untuk bermain, yaitu kebutuhan untuk berkreativitas dalam pola tertentu yang sangat membantu proses tumbuh kembang anak. Bermain bagi anak merupakan sarana untuk belajar, dimana belajar dan bermain merupakan satu kesatuan proses yang terus menerus terjadi dalam kehidupan anak.
Sebagaimana juga disebutkan oleh Frank, bahwa bermain adalah cara terbaik bagi anak untuk mempelajari sesuatu yang baru, karena mereka hampir tidak menemukan cara lain untuk melakukannya.
Melalui bermain, anak dapat mengorganisir berbagai pengalaman dan kemampuan gagasan – gagasan anak. Konsep ini sesuai dengan pendapat psikolog Jean Piaget penemu teori pengembangan kognitif, bahwa melalui aktifitas bermain ini anak akan mencoba memadukan pengetahuannya mengenai sesuatu hal dengan kenyataan yang dijumpai di sekelilingnya.
Bermain adalah semua kegiatan yang menimbulkan suasana menyenangkan disukai anak dilakukan secara spontan tanpa ada paksaan dan mendatangkan rasa gembira apapun kegiatan itu. Bermain merupakan kegiatan utama anak sehari hari, aktivitas ini membutuhkan peralatan yang kita sebut dengan mainan. Mainan untuk anak – anak sangat beragam dari mainan yang sangat sederhana hingga yang termahal. Mainan sederhana identik dengan permainan tradisional, misalnya gobak sodor, dakon, lompat tali dan sebagainya. Namun dengan seiring berubahnya jaman permainan sederhana ini mulai punah, hampir tidak pernah lagi kita jumpai anak – anak kecil sekarang yang bermain.
Pada zaman sekarang permainan anak sudah didukung oleh kecanggihan teknologi atau disebut permainan modern, misalnya play station, mobil tamiya, boneka Barbie dan sebagainya. Adapun dampak positif dan negatif permainan tradisional dan permainan modern adalah

Permainan tradisional, dampak positifnya :
·      Tidak memerlukan biaya yang mahal
·      Kerja sama antar anak yang kuat
·      Meningkatkan kekompakan pada anak
·      Tanpa memilih teman yang kaya atau miskin
Dampak negatifnya :
·      Orang tua sulit mengawasi anak
·      Anak lebih kotor
Permainan modern dampak positifnya :
·      Orang tua mudah mengawasi anak
·      Anak lebih bersih
Dampak negatifnya :
·      Memerlukan biaya yang lebih banyak
·      Bermain secara individual
·      Kerjasamanya kurang, lebih ke ego dan gengsi
·      Tidak mengenal waktu
Menurut Jamalus (1988 : 46) kegiatan bernyanyi adalah merupakan kegiatan dimana kita mengeluarkan suara secara beraturan dan berirama baik diiringi oleh iringan musik ataupun tanpa iringan musik. Bernyanyi berbeda dengan berbicara bernyanyi memerlukan teknik-teknik tertentu sedangkan berbicara tanpa perlu menggunakan teknik tertentu. Bagi anak kegiatan bernyanyi adalah kegiatan yang menyenangkan bagi mereka, dan pengalaman bernyanyi ini memberikan kepuasan kepadanya. Bernyanyi juga merupakan alat bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya.
Karena kegiatan bermain dan bernyanyi adalah kegiatan yang sama – sama menyenangkan bagi anak, maka saya mencoba mengkombinasikan permainan tradisional dengan nyanyian. Dengan harapan supaya permainan tradisional yang banyak nilai – nilai positifnya itu dapat terangkat kembali dan disukai anak. Adapun salah satu permainan tradisional adalah lompat tali merdeka.

     B.   Permainan Lompat Tali Merdeka
Permainan lompat tali ini sudah tidak asing lagi tentunya, karena permainan lompat tali ini bisa di temukan hampir di seluruh Indonesia meskipun dengan nama yang berbeda-beda. Permainan lompat tali ini biasanya identik dengan kaum perempuan. Tetapi juga tidak sedikit anak laki-laki yang ikut bermain.
Salah satu nama permainan ini yaitu permainan Tali Merdeka yang di kenal oleh masyarakat di Provinsi Riau. Di daerah yang masyarakatnya adalah pendukung kebudayaan Melayu ini ada sebuah permainan yang disebut sebagai tali merdeka. Inti dari permainan ini adalah melompat tali-karet yang tersimpul. Penamaan permainan ini ada kaitannya dengan tingkah laku atau perbuatan yang dilakukan pemain itu sendiri, khususnya pada lompatan yang terakhir. Pada lompatan ini (yang terakhir), tali direnggangkan oleh pemegangnya setinggi kepalan tangan yang diacungkan ke udara. Kepalan tangan tersebut hampir mirip dengan apa yang dilakukan oleh para pejuang ketika mengucapkan kata “merdeka”.
            Gerakan tangan yang menyerupai simbol kemerdekaan itulah yang kemudian dijadikan sebagai nama permainan yang bersangkutan. Kapan dan dari mana permainan ini bermula sulit diketahui secara pasti. Namun, dari nama permainan itu sendiri dapat diduga bahwa permainan ini muncul di zaman penjajahan. Sebenarnya di daerah lain indonesia juga banyak di temukan permainan ini tapi dengan nama yang berbeda.
     C.   Nilai Budaya Permainan Lompat Tali Merdeka
Permainan yang disebut sebagai tali merdeka ini mengandung nilai kerja keras, ketangkasan, kecermatan dan sportivitas. Nilai kerja keras tercermin dari semangat pemain yang berusaha agar dapat melompati tali dengan berbagai macam ketinggian. Nilai ketangkasan dan kecermatan tercermin dari usaha pemain untuk memperkirakan antara tingginya tali dengan lompatan yang akan dilakukannya. Ketangkasan dan kecermatan dalam bermain hanya dapat dimiliki, apabila seseorang sering bermain dan atau berlatih melompati tali merdeka. Sedangkan nilai sportivitas tercermin dari sikap pemain yang tidak berbuat curang dan bersedia menggantikan pemegang tali jika melanggar peraturan yang telah ditetapkan dalam permainan.
     D.   Manfaat Permainan Lompat Tali Merdeka
Ternyata bermain lompat tali karet mempunyai banyak manfaat untuk anak – anak diantaranya sebagai berikut :
1. Motorik Kasar
Main lompat tali merupakan suatu kegiatan yang baik bagi tubuh. Secara fisik anak jadi lebih terampil, karena bisa belajar cara dan teknik melompat yang dalam permainan ini memang memerlukan keterampilan sendiri. Lama- lama, bila sering dilakukan, anak dapat tumbuh menjadi cekatan, tangkas dan dinamis. Otot-ototnya pun padat dan berisi, kuat serta terlatih. Selain melatih fisik, mainan ini juga bisa membuat anak – anak mahir melompat tinggi dan mengembangkan kecerdasan kinestetik anak. Lompat tali juga dapat membantu mengurangi obesitas pada anak.
2.Emosi
            Untuk melakukan suatu lompatan dengan ketinggian tertentu dibutuhkan keberanian dari anak. Berarti, secara emosi ia dituntut untuk membuat suatu keputusan besar, mau melakukan tindakan melompat atau tidak. Dan juga saat bermain, anak – anak akan melepaskan emosinya. Mereka berteriak, tertawa dan bergerak.
3. Sosialisasi
            Untuk bermain tali secara berkelompok, anak membutuhkan teman yang berarti memberi kesempatannya untuk bersosialisasi sehingga ia terbiasa dan nyaman dalam kelompok. Ia dapat belajar berempati, bergiliran, menaati aturan dan yang lainnya.
4. Intelektual
            Saat melakukan lompatan, terkadang anak perlu berhitung secara matematis agar lompatannya sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan dalam aturan permainan.
Misalnya anak harus mengulang sampai 3 kali, apabila gagal dalam melompat. Kalau mesih 3 kali gagal maka ia harus gantian menjadi pemegang tali.
5. Moral
            Dalam permainan tradisional mengenal konsep menang atau kalah. Namun, menang atau kalah tidak menjadikan para pemainnya bertengkar, mereka belajar untuk bersikap sportif dalam setiap permainan. Dan juga tidak ada yang unggul, karena setiap orang punya kelebihan masing – masing untuk setiap permainan, hal tersebut meminimalisir ego dari anak – anak

BAB III
Action Guru

     A.   Action Guru atau Tindakan Guru
Dalam rangka melestarikan permainan tradisional misalnya permainan lompat tali yang sekarang hampir punah. Maka kita sebagai calon guru hendaknya menggali kembali agar permainan tersebut dapat digemari oleh anak – anak yaitu dengan cara :
1.        Mengajarkan kembali permainan tradisional yang dapat dimasukkan dalam pembelajaran pendidikan jasmani.
2.        Guru dapat terjun langsung dalam sebuah permainan dengan memberikan tata cara dalam bermain.
3.        Guru harus dapat memodifikasi permainan lama menjadi baru. Sehingga anak lebih senang dan gembira, misalnya permainan lompat tali di kombinasi dengan nyanyian.
    B.   Pemain

Pemain tali merdeka ini berjumlah 3-10 orang. Pemain dibagi dalam dua kelompok, yaitu pemegang karet dan pelompat karet.
    C.   Tempat Permainan
Permainan ini tidak membutuhkan tempat yang luas. Oleh karena itu, dapat dimainkan di mana saja dan kapan saja, seperti: di halaman sekolah (pada waktu istirahat) dan di halaman rumah.
    D.   Peralatan yang Dibutuhkan
    
Peralatan yang digunakan dalam permainan ini adalah karet-karet gelang yang dianyam memanjang. Cara menganyamnya adalah dengan menyambungkan dua buah karet pada dua buah karet lainnya hingga memanjang dengan ukuran sekitar 3--4 meter. Karet-karet tersebut berbentuk bulat seperti gelang yang banyak terdapat di pasar-pasar tradisional.
     E.   Aturan Permainan
Permainan tali merdeka tergolong sederhana karena hanya melompati anyaman karet dengan ketinggian tertentu. Jika pemain dapat melompati tali-karet tersebut, maka ia akan tetap menjadi pelompat hingga merasa lelah dan berhenti bermain. Namun, apabila gagal sewaktu melompat, pemain tersebut harus menggantikan posisi pemegang tali hingga ada pemain lain yang juga gagal dan menggantikan posisinya. 
            Ada beberapa ukuran ketinggian tali karet yang harus dilompati, yaitu:
ü       Tali berada pada batas lutut pemegang tali
         Tali berada sebatas di pinggang,
Sewaktu melompat pemain tidak boleh
mengenai tali karet
ü        Posisi tali berada di ketiak,
Pemain boleh mengenai tali asal tidak terjerat
ü        Posisi tali sebatas telinga
ü       Posisi tali sebatas kepala
ü       Posisi tali satu jengkal dari kepala
ü        Posisi tali seacungan atau hasta
pemegang tali, posisi ini adalah posisi \
tertinggi dan disebut posisi Merdeka.
    F.    Proses Permainan
   
Sebelum permainan dimulai anak membentuk lingkaran sambil bernyanyi,
Hari ini bermain lagi
Bersama kita bermain lagi 3x
Hap – hap – hap (anak sudah siap dilingkaran)
Untuk pemain yang akan menjadi pemegang tali adalah 2 anak yaitu melakukan dengan cara, tangan diluruskan dan ditekuk. Kemudian mengambil keputusan bersama panjang atau pendek yang jadi. Sambil bernyanyi,
Panjang pendek 2x
Yang pendek jadi
            Apabila nyanyian yang pendek jadi, maka anak yang posisi tangannya ditekuk dinyatakan kalah, dan yang tangannya lurus dinyatakan menang. Dan ini dilakukan berulang – ulang hingga tersisa 2 anak yang akan menjadi pemenang tali.
            Kedua anak tersebut nantinya akan melakukan suit, untuk menentukan siapa yang terlebih dahulu akan menggantikan pemain yang gagal ketika melompat. Suit adalah adu ketangkasan menggunakan jari-jemari tangan, khususnya ibu jari, jari telunjuk dan jari kelingking. Ibu jari dilambangkan sebagai gajah, jari telunjuk sebagai manusia dan jari kelingking sebagai semut. Apabila ibu jari beradu dengan jari telunjuk, maka ibu jari akan menang, karena gajah akan menang jika bertarung dengan seorang manusia. Namun apabila ibu jari beradu dengan jari kelingking, maka ibu jari akan kalah, sebab semut dapat dengan mudah memasuki telinga gajah, sehingga gajah akan kalah. Sedangkan apabila jari kelingking beradu dengan jari telunjuk, maka jari kelingking akan kalah, sebab semut akan kalah dengan manusia yang mempunyai banyak akal.  
Setelah semuanya siap, maka satu - persatu pemain akan melompati tali dengan berbagai macam tahap ketinggian yang telah disebutkan di atas. Pada ketinggian-ketinggian yang sebatas lutut dan pinggang, umumnya para pemain dapat melompatinya, walaupun pada ketinggian tersebut tali tidak boleh tersentuh tubuh pemain. Pada tahap ketinggian yang sebatas dada hingga satu jengkal di atas kepala, mulai ada pemain yang merasa kesulitan untuk melompatinya. Tahap yang paling sulit adalah ketika tali berada seacungan hasta pemegangnya. Pada tahap ketinggian seperti ini, pada umumnya hanya pemain-pemain yang memiliki postur tubuh yang tinggi dan atau sering bermain tali merdeka saja yang dapat melompatinya. Agar mempermudah lompatan, pemain juga boleh melakukan gerakan berputar menyamping, yang jika diamati akan nampak seperti perputaran baling-baling.
            Gerakan berputar pada umumnya dilakukan oleh anak laki-laki. Selain berputar, pemain juga boleh memegang dan menurunkan tali terlebih dahulu sebelum melompat. Cara ini biasanya dilakukan oleh anak-anak perempuan. Pemain yang telah berhasil melompati tali yang setinggi acungan tangan, akan menunggu pemain lain selesai melompat. Dan, setelah seluruh pemain berhasil melompat, maka tali akan diturunkan kembali sebatas lutut. Begitu seterusnya, hingga pemain merasa lelah dan berhenti bermain.
BAB IV
Kesimpulan
       Unsur-unsur dalam permainan ini mengandung beberapa nilai yang dapat diambil, diantaranya adalah :
1.      Melatih kelenturan.
Dalam aktivitas permainan ini adalah melatih kelenturan otot punggung. Melakukan gerak kayang melewati rentangan tali karet.
2.      Melatih koordinasi gerak.
Dalam gerakan dari awalan, tolakan dan lompatan merupakan rangkaian yang terpola dalam permaianan ini.
3.      Latih otot tungkai
Oleh bagian kaki yang dominan dalam aktifitas lompatan ini. Setenggi tali karet yang dibentang dalam permaian ini.
4.      Tumbuh kegembiraan.
Dengan rasa ceria bersama tumbuh tawa canda dalam aktivitas bersama. Gembira adalah tujuan dalam permainan ini sehingga akan mencerminkan kesenangan aktivitas ini.
Daftar Pustaka







2 komentar:

  1. keren kak. makasih banget postnya ngebantu aku banget buat cari bahan tugas akhir. sukses buat kakak :)

    BalasHapus